BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI DALAM BUKU “MANUSIA INDONESIA” KARYA MOCHTAR LUBIS
Chaidir Sastra kamil
1801075024
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. HAMKA
Judul
buku : Manusia Indonesia
Terbitan Pertama :
Tahun 1977
Tanggal Rilis :
Tahun 2001
Penulis :
Mochtar lubis
Tebal
: 140 halaman
Penerbit :
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Penulis yang lahir pada
tanggal 7 Maret 1922 di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci di Sumatra dengan nama
Mochtar Lubis atau biasa di panggil Lubis dari Raja Pandapotan Lubis, seorang
pegawai negeri sipil, dan istrinya. Dia adalah anak keenam dari dua belas
bersaudara. Biasa dikalangan masyarakat Indonesia dikenal dengan karya nya yang
sempat kontroversial karena menyinggung masayrakat Indonesia itu sendiri. Semenjak
ia masih muda, ia menulis cerita anak-anak yang diterbitkan di Sinar Deli,
sebuah surat kabar yang berbasis di Medan. Semenjak ia masih remaja pun, ia
sering bermain dan berjalan kaki ke hutan-hutan Sumatra. Dia kemudian menulis
apa yang ia temukan daan ia pikirkan selama perjalan nya menelusuri Hutan selama
dua peristiwa dalam periode ini, melihat gubuk yang dibangun dengan baik namun
ditinggalkan dan memiliki hubungan dekat dengan harimau, sebagian menjadi
inspirasinya untuk menulis buku yang berjudul Harimau! Harimau!. Setelah lulus
SMA, ia bekerja sebagai guru di Nias, Sumatera Utara. Namun, setelah satu tahun
ia pergi ke Batavia, di mana ia bekerja di bank yang berada di Jakarta. Ketika
Perang Dunia II pecah dan Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Lubis
mulai bekerja untuk Jepang, menerjemahkan berita internasional untuk tentara
Jepang.
Dalam beberapa karya yang ditulis dan ia
bukukan oleh Mochtar Lubis ada yang sempat fenomenal mengenai Manusia Indonesia ukan semata –mata ia
menulis tentang hal itu tetapi ia menyinggung dan juga lebih kepada rasa kecewa Mochtar lubis yang dimana ia meliat masa setelah kemerdekaan Indonesia yang akan menuju era modernisasi dimana masyarakat Indonesi seakan-akan berubah dan tidak peduli dengan kondisi
sosial mereka seperti hal-hal baik, yang awalnya manusia Indonesia itu memilki sifat dan rasa tolong menolong dalam bersosialisasi dan bergotong royong untuk mnyelesaikan suatu
masalah tetapi semua itu berubah dan menjaadi
acuh masyarakat Indonesia terlihat pada pandanganya Mochtar Lubis bahwa seolah-olah mengerneralisir tentang kehidupan manusia Indonesia menjadi berubah daan manusia-manusia indonesia pun yang tidak lagi ada rasa simpati, empati dan
rasa kebersamaan terhadap
sesama manusia sebaga makhluk
sosial,
sehingga manusia Indonesia seakan – akan rakus dalam segala sesuatu dan mulai acuh
dan tidak
peduli lagi terhadap keadaan lingkungan sekitar. Seharusnya jika kita Lihat Kembali dari realitas yang ada pada sebagian masyarakat
Indonesia, masih
banyak diantara mereka yang masih memilki rasa empati, tolong
menolong dan saling membantu dan saling bekerja sama antar masyarakat. Dapat kita lihat dalam realitanya dahulu
kala masyarakat Indonesia selalu memilki sopan santun dan saling menghormati
antara yang tua dengan yang muda, saling memberikan bantuan dan kepekaan
terhadap lingkungan sekitar sekarang rasa tersebut sudah hilang pada diri
masyarakat indonesia yang saling sibuk dengan dunia dan aktivitas mereka yang
kurang produktif terhadap lingkungan sekitar seperti sibuk menggunakan
Handphone dan lebih mendekatkan diri di orang yang jauh dengan dirinya dan
tidak peduli dengan lingku ngan sekitarnya walaupun masih ada yang empati dan
rasa sosialisasi yang tinggi.
Karakteristik Manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis dan keterkaitan nya
dengan Budaya masyarakat Indonesia serta Aktivitasnya:
1.
1. 1.Manusia Indonesia itu dalam buku Mochtar Lubis dikatakan Munafik di kenapa lubis mengatakan bahwa masyarakat
indonesia itu munafik karena Manusia Indonesia dapat dikatakan Sebagai manusia yang memlki
sifat berbeda-beda dan cenderung seperti tak
punya rasa malu yang bisa dikatakan tergantung kondisi dan situasi yang dialami Masyarakat
Indonesia, hal ini
di karenakan manusia Indonesia terlalu lama di jajah oleh bangsa kolonial dan
jepang sehingga tidak dapat mengungkapkan apa yang ia inginkan dan
apa yang ingin ia kerjakan dalam kehidupan bersosialnya.
2. 2.Manusia Indonesia dalam buku Mochtar Lubis itu tak mau
atau bisa dikatakan enggan beratanggung jawab
atas apa yang pernah ia perbuat, hal ini dapat dikatakan bahwa manusia indonesia kurangnya rasa kesadaran atas apa ia perbuat
dan terbiasa untuk cepat selesai dalam melakukan apapun dan ini adalah salah
satu kebiasaan buruk
yang di miliki oleh orang Indonesia dalam kehidupan mereka sehari-hari bahkan
dalam dunia pemerintahan maupun dunia masyarakat sehingga rasa bertanggung jawab kurang dan selalu paling benar dalam hal apapun dan tak mau tahu apa
yang terjadi selanjutnya.
3. 3.Manusia Indonesia dalam buku Mochtar Lubis, memilki rasa ingin di sanjung atau
disebut Jiwa
foedalistik, yang dimana masyarakat Indonesia terutama dalam dunia tertentu yang
ketika manusia indonesia memilki jabatan atau wewenang manusia Indonesia ingin sekali bahkan wajib
di hormati atau di sanjung, kebiasaan ini merupakan hal buruk yang
nantinya berakhir dalam penyelewengan dalam memilki jabatan
4. 4.Manusia Indonesia dalam buku Mochtar Lubis itu memilki
sifat yang tergantung terhadsap kepercayaan dan agama orang tua dan selalu
mengkaitkan hal ghaib atau hal yang memang tidak masuk akal dan pikiran
sehingga masyarakat Indonesia mudah sekali di takut takuiti atau di lumpuhkan
dengan hal yang berbau mitos atau disebut Pamali.
5. 5.Manusia Indonesia dalam buku Mochtar Lubis memilki jiwa seni Artistik, hal tersebut dikaitakan bahwa masyarakat
Indonesia dalam menjalani hari maupun beraktivitas selalu ingin tampil dengan
penuh keindahan dan tak ingin kekurangan dan jati dirinya yang asli di
perlihatkan sehingga manusia indonesia memilki jiwa artistik dan ingin
disanjung dalam kehidupan nya yang dilebih lebihkan.
v
1. 6.
Manusia Indonesia dalam buku Mochtar Lubis memilki sifat atau prilaku yang Plin
plan atau tidak memilki pendirian dan selalu tergantung dengan orang lain
bahkan hal ini selalu ditemukan dalam kehidupan sehari-harinya dalam memilih
ataupun ingin melakukan hal sesuatu sehingga dapat memperburuk diri manusia
indonesia itu sendiri.
Buku yang dinilai sangat mengkritik masayarakat Indonesia
yang telah meninggalkan sifat tradisi mereka makin lama makin hancur bahkan ke
enam sifat tersebut yang tercantum dalam buku Manusia Indonesia dapat kita
lihat dalam lingkungan kita sehari-hari mulai dari lingkungan rumah hingga
lingkungan pendidikan kita dan ini bisa menjadi sindiran bahwa kita harus
memperbaiki diri dan tak terlihat seperti bekas di jajah tetapi nilai lama yang
saling bergotong royong dan tolong menolong itu bisa menjadi nilai atau acuan
tentang siapa Manusi Indonesia yang baik.